Kasus minuman keras (miras) oplosan yang merenggut nyawa masih marak
terjadi. Menurut Ketua Farmasi Rumah Sakit Fatmawati, Ahmad Subhan
walaupun sudah banyak yang tahu bahaya miras oplosan masih banyak yang
tetap mencari barang memabukan ini dengan harga murah.
"Karena
kan kalau minuman keras oplosan itu kan harganya lebih murah. Dan masih
banyak juga yang sebenarnya sudah paham itu bahaya namun tetap masih
mengonsumsinya karena itu bisa membuat seseorang tidak sadar," kata
Ahmad saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (7/1/2014).
Ahmad
mengatakan miras oplosan memiliki efek berbahaya dalam jangka panjang,
"Bisa dikatakan itu efeknya seumur hidup. Penyakit yang diderita juga
efeknya akan jangka panjang. Saya yakin mereka itu tidak satu kali
mengonsumsinya, kalaupun hanya satu kali tetap saja senyawa yang ada di
dalamnya sudah terserap dalam tubuhnya," katanya menjelaskan.
Menurut
Ahmad miras oplosan yang banyak dikonsumsi itu mengandung metanol yang
bisa berisiko kematian. "Kalau pastinya saya tidak tahu campurannya apa
aja namun kebanyakan menggunakan metanol. Mungkin harusnya ada
penindakan seperti dilakukan penelitian miras oplosan itu bagaimana
mencampurnya dan apa saja yang dicampur sehingga tahu kandungan alkohol
itu berapa. Selama ini belum ada pengendalian yang tegas dari pihak yang
berwenang," ujarnya.
Menurut Apoteker Abdul Mutholib S.Farm, Apt
metanol adalah metil alkohol yaitu senyawa kimia dengan rumus kimia
CH3OH, dan spiritus senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH dan spirtus
merupakan bentuk alkohol paling sederhana.
"Spiritus atau metanol
sangat mudah diserap tubuh baik dengan rute pemberian oral, inhalasi,
topikal dan lain-lain. Metanol dioksidasi tubuh menjadi formaldehid
(formalin) kemudian dimetabolisir lebih lanjut menjadi asam format (asam
metanoat). Asam format ini yang menyebabkan berbagai efek toksik pada
tubuh," katanya.
Metanol dengan dosis besar menurut Ahmad menyerang sistem saraf pusat sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan.
"Kadar normalnya itu dibawah 5 persen. Kalau sudah lebih dari itu maka
akan menyerang sistem saraf pusat, merusak jaringan, metabolisme tubuh
semakin berkurang dan enzimnya rusak. Kematiannya ditandai dengan gagal
napas, dan akan terjadi mikroatik atau kematian jaring misalnya ususnya
akan matang atau hangus di dalam," kata Ahmad Subhan menjelaskan.
Keduanya
mengatakan untuk mendapatkan metanol murni dibutuhkan syarat dan tidak
mudah untuk memilikinya. "Biasanya untuk mendapatkan itu tidak
sembarangan perlu ada surat resmi dari institusi dan jelas penggunaannya
biasanya buat pengobatan bukan untuk dikonsumsi. Kalaupun ada yang
dijadikan campuran di miras oplosan itu bukan metanol murni tetapi sudah
diberi pewarna dan itu berbahaya," kata Ahmad.
Ahmad menambahkan
pemberian warna di metanol tidak murni itu bertujuan untuk tidak
dicampurkan ke dalam makanan. "Makanya diberi pewarna karena memang
tidak diizinkan untuk dikonsumsi, namun kan sekarang banyak yang ingin
murah jadi dicampur-campur. Nah campuran itu bahaya," jelas Ahmad.
sumber: http://health.liputan6.com/read/794204/bahaya-miras-oplosan-terasa-sampai-seumur-hidup
Minggu, 14 Februari 2016
Home »
» Bahaya Miras Oplosan Terasa Sampai Seumur Hidup
0 komentar:
Posting Komentar